Kamis, 26 April 2012

Antara Malaysia dan Indonesia, ada Perdamaian

Blogwalking tengah malam ternyata dapat mengilhami saya. Berawal dari iseng-iseng blogwalking tengah malam, saya menemukan sebuah blog yang membahas tentang konflik Indonesia-Malaysia. Penulis blog itu menuturkan bahwa sebaiknya Indonesia dan Malaysia itu berdamai saja. Menghentikan semua caci-maki dari kedua pihak, dan menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin.

 Menurut pendapat saya, saya setuju dengan apa yang dituturkan oleh si penulis itu. Memang, daripada memperparah keadaan, daripada memanaskan keadaan, yang berujung menjadi perang saudara (Ingat, Indonesia-Malaysia itu saudara. Sama-sama negara Muslim. Dan seluruh muslin itu bersaudara). Dan, ingat juga kata Soekarno :
"Dampak negatifnya hanya merugikan dua negara" -Soekarno-
 Saya disini bukan semata-mata membela pihak Malaysia, atau mengkhianati pihak Indonesia. Disini, saya mengusulkan agar berdamai saja, daripada dampaknya lebih parah.

 Oke, kembali kepada penulis yang menuliskan perdamaian antara Indonesia-Malaysia, saya melihat-lihat comment postingan tersebut, dan salah satunya dari orang Indonesia, beginilah bunyinya :

sebenernya anda ini asli mana c ?
bangsa indo apa malaysia ?
apa anda merasa senang dan puas dengan adanya penghinaan bangsa sendiri yang ada dalam web itu ?
apa anda trima dengan semua itu ?
kenapa anda bisa berpikiran kayak gt?
kalau semua orang berpikiran sama seperti anda, bangsa qt akan selamanya di anggap remeh oleh bangsa lainnya? dan beginilah hasilnya banyak tradisi yang di copy oleh bangsa lain?
lihat kebelakang bagaimana pejuang kita mrebut kemerdekaan ? jangan melihat kedepan dengan sudah merdeka kita hanya diam?
tolong berpikirlah secara LOGIS !!!
Ingin sekali saya menjawabnya seperti ini :
Dia itu orang Indonesia yang berusaha menyampaikan cara meredam konflik Indonesia-Malaysia. Sejujurnya, saya juga sedikit emosi mengenai web yang menghina bangsa kita, tapi, apakah kita mesti membalasnya ? Kata temanku, "Buhun bocah ketuju begayaan." Artinya, kalau kita hadapi ini dengan kepala dingin, maka, akan memanaslah mereka. Biarkan saja mereka menghina kita sampai puas. Anjing melolong, khafilah berlalu.

Lalu, kalau mereka menghina negara kita, apakah kita akan menghina kembali seperti yang dilakukan oleh anak kecil ? Saya lebih memilih untuk menyadarkan mereka ketimbang menghina kembali.

Bangsa kita akan dianggap remeh ? Heh ? Emangnya, yang menganggap remeh bangsa kita siapa ? Orang Malaysia saja ada yang mengagumi bangsa kita, begitu pula sebaliknya.
Bukannya bermaksud membela malaysia, namun, saya ingin menempatkan sebuah benda di antara kedua negara tersebut. Saya ingin menyematkan sebuah benda yang bernama PERDAMAIAN.

0 komentar:

Posting Komentar