Minggu, 22 April 2012

Majas Pleonasme dan Majas Litotes



1. Majas Pleonasme
 
Majas pleonasme ?
Apa itu ?


Majas tersebut digunakan untuk melebih-lebihkan suatu kalimat.


Melebih-lebihkan ? Maksudnya ?


Begini, coba perhatikan 3 kalimat dibawah ini :




1. "Adik ! Cepetan ! Turun ke bawah !" Teriak kakak dengan marah di lantai satu.


2. "Saya tidak percaya ! Dia berbohong ! Saya melihatnya dengan mata saya sendiri !" Aku mulai marah.


3. Ayah sedang asyik memperbaiki motornya yang rusak di bengkelnya.


Coba kita analisis.


Kalimat pertama :


Turun ke bawah.
Kalau turun, ya pasti ke bawah. Tidak mungkin turun itu ke atas, apalagi ke depan.


Kalimat kedua :


Saya melihatnya dengan mata saya sendiri.
Kalau melihat, ya pasti dengan mata sendiri. Nggak mungkin melihat dengan kaki sendiri, apalagi melihat dengan mata orang.


Kalimat ketiga.


Memperbaiki motor yang rusak di bengkel.
Mungkin kamu kira, ini kalimatnya tidak terdapat majas pelonasme. Jangan salah, disini juga ada majas pleonasme.

Biasanya, kita memperbaiki barang-barang yang rusak, bukan ? Tidak mungkin kita memperbaiki barang-barang yang tidak rusak.


2. Majas Litotes


Majas litotes ? Apa itu ?


Majas litotes digunakan untuk merendahkan diri dari fakta yang sebenarnya.


Maksudnya ?


Begini, coba perhatikan contoh-contoh kalimatnya dibawah ini :


1. Selamat datang tuan-tuan, silahkan masuk ke gubuk saya yang jelek ini. (Padahal rumahnya bagus.)


2. Jangankan lima ribu, seribu pun aku tak punya. (Padahal, di dompetnya, ada lima ratus ribu.)


Nah, dari dua contoh diatas, bisa kita liat, subjek 'saya'  atau 'aku' diatas memutar balikkan fakta. Namun, maksudnya untuk merendahkan diri.


Segitu aja ya...


Nggak ngerti ?
Ingat kata pepatah ,
"Malu bertanya, sesat di jalan."


Silahkan comment jikalau ada yang kurang dimengerti.











  

0 komentar:

Posting Komentar